Emas Bombana Hanya Isapan Jempol dan Pengrusakan Lingkungan

Saya setuju dengan sejumlah peneliti dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang telah telah melakukan penelitian di lokasi penemuan tambang emas, di Bombana, Sulawesi Tenggara yang dirilis dalam majalh tambang. Bahwa dari pendalaman yang dilakukan, emas yang ditemukan di wilayah aliran sungai itu diduga hasil proses alluvial. Soal bisa dikelola menjadi ekonomis, ditengarai hanya isapan jempol.


Hadiyanto mengatakan secara logika yang ada di Bombana dan disebut-sebut sebagai emas, sebenarnya adalah batuan metamorf. Yakni batuan yang mengandung mineral ikutan. Di Bombana, dalam batuannya mengandung empat mineral dimana yang terbesar adalah nikel. Memang ada emas tapi prosentasenya sedikit sekali.

Ada yang menyebutkan bahwa emas Bombana yang berada di kedalaman 150 – 200 meter, jumlah cadangannya lebih besar dari Freeport. Bagi Hadiyanto data itu sama sekali tidak benar. “Kami sudah mengirim tim untuk klarifikasi ke sana, dan tidak ada itu. Data yang telah diungkapkan itu terlalu mengada-ada,” tegas Hadiyanto yang telah berkoordinasi dengan Dinas Pertambangan setempat.

Hal inilah tentunya harus menjadi perhatian semua pihak bagi masyarakat sulawesi tenggara maupun Pemerintah setempat. Yang lebih utama lagi adalah menjaga lingkungan agar tidak rusak hanya dikarenakan adanya kandungan emas diwilayah Bombana. Yang jadi permasalahan lagi adalah adanya terbitan Kuasa Pertambangan Bahan Galian Emas yang diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Bombana yang jikalau diteliti lebih jauh bahwa diterbitkannya KP harus melalui beberapa tahapan diantaranya adalah Reconaisance, Penyelidikan Umum, Eksplorasi, Amdal, Surat Izin dari Kehutanan dan Menteri Kehutanan dan sampai eksploitasi inilah yang harus diikiuti oleh pemegang KP. Jika hal ini tidak dilakukan samahalnya Pemerintah Bombana memberikan akses yang luas dalam pengrusakan lingkungan pada areal penambangan khususnya diareal aliran sungai. Sungguh sebuah ironis yang telah dilakukan. (Sarlin SYamsuddin D. Geologist )